MELANSIR.com, SUMEDANG - Pelaksanaan ujian akhir bersama nasional diniyah takmiliyah (UABN-DT) di Kecamatan Rancakalong berlangsung lancar dan tidak ditemukan sejumlah kendala berarti.
Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kecamatan Rancakalong Ustadz Adang mengatakan pelaksanaan UABN DT tahun pelajaran 2022/2023 bisa digelar oleh masing-masing diniyah yang ada di seluruh Rancakalong.
"Pembagian distribusi soal sendiri alhamdulillah satu hari jelang ujian sudah tersebar ke seluruh diniyah," kata Ustadz Adang, kemarin saat melaksanakan monev UABN-DT di Madrasah Diniyah Al Munawaroh di Dusun Pasirmalang RT 03 RW 05 Desa Cibunar, Kecamatan Rancakalong, Rabu (24/5/2023).
Kepala Madrasah Diniyah Al Munawaroh Ustadz Sukiman menyebutkan dari sekitar 60 santri diniyah yang mengaji di tempatnya, sebanyak 16 santri tingkat akhir yang mengikuti UABN-DT.
"Dari 16 peserta ujian hanya satu orang yang berhalangan hadir dan dipastikan akan mengikuti ujian susulan karena ikut kegiatan O2SN," sebut Sukiman di sela-sela monev.
Sukiman mengungkapkan untuk pelaksanaan ujiannya, dalam satu hari belum bisa dua mata pelajaran sebagaimana yang dijadwalkan dari FKDT kabupaten.
"Kami sudah menyampaikan kepada panitia UABN DT kecamatan jika pelaksanaan ujiannya belum mampu dalam satu hari dua mata pelajaran, karena keterbatasan ruangan," ungkap Sukiman.

Pasalnya, diakui Sukiman, Madrasah Diniyah Al Munawaroh masih menumpang di Balai Dusun Pasirmalang yang relatif kecil. "Jadi dalam satu hari ujian bisa dua shift dan satu pelajaran. Kalau dipaksakan dua pelajaran kasihan santrinya bisa pulang sore sekali," imbuhnya.
Selama ini, kegiatan mengaji Madrasah Diniyah Al Munawaroh berlangsung di dua tempat. Pertama di kediaman Kepala Diniyah Ustadz Sukiman dan di Balai Dusun Pasirmalang setempat.
"Sempat mengajukan ke pihak desa untuk gedung diniyah, karena memang untuk gedung madrasah diniyah tidak bisa dianggarkan dari Dana Desa. Akhirnya kami diperbolehkan untuk menggunakan Balai Dusun ini," imbuhnya.
Terkait pelaksanaan UABN-DT kedepan Sukiman meminta kepada panitia agar lembar jawaban dibuat tidak terlalu kecil, meskipun dalam soalnya tidak ada essay. "Kalau tahun ini sepertinya lembar jawaban jadi mengecil sayang santri mengerjakannya terkesan pasedek-sedek," tukas Sukiman sambil terkekeh.
Sukiman juga mewakili empat guru diniyah mengucapkan terimakasih kepada pemda Sumedang yang telah memberikan insentif daerah bagi guru diniyah sebesar Rp2 juta.
"Alhamdulillah dari empat guru ngaji tiga orang sudah mendapatkan kuota menerima insentif dari Pak Bupati. Berharap tahun depan seluruh guru bisa menerima insentif seluruhnya," ucap Sukiman.