MELASNIR.com, NGAMPRAH – Cuaca yang tak menentu ditengarai akibatkan tingkat Bencana alam di Kabupaten Bandung Barat (KBB) tinggi selama tiga bulan terakhir.
Kepala Pelaksana BPBD (KBB) Jarot Prasetyo mengatakan, cuaca yang tidak menentu dikhawatirkan berpotensi memicu terjadinya bencana di wilayah KBB. Terlebih kawasan tersebut cukup tinggi tingkat bencana longsor, banjir bandang, dan angin puting beliung, pergerakan tanah, ataupun kebakaran.
"Selama periode Januari-Maret 2023 cuaca ekstrem masih terjadi karena hujan masih sering turun dan disertai angin kencang," ujar dia saat dihubungi melalui telepon.
Baca Juga: Ratusan Pengajar Al-Qur'an Kota Cimahi Latihan Bersama
Kerawanan tersebut diantisipasi oleh pihaknya, dengan menugaskan petugas piket BPBD selam 24 jam untuk merespon laporan masyarakat.
"Masyarakat harus waspada terhadap cuaca ekstrem seperti hujan dan angin kencang masih akan terjadi. Kita siap membantu ketika bencana alam terjadi," ujar dia.
Selama tiga bulan terakhir, pihaknya mencatat terdapat 88 bencana alam yang terjadi di kawasan Kabupaten Bandung Barat. Dari keseluruhan bencana tersebut longsor dan puting beliung paling sering terjadi dengan jumlah 33 kejadian.
"Sisanya kebakaran 18, pergerakan tanah 3, dan banjir bandang 1 yang sering muncul selama tiga bulan terakhir," ucapnya.
Baca Juga: Pangeran Raja Atas Angin, Kisah Penyebar Agama Islam Dari Cijenuk
Sementara itu kerusakan dari bencana tersebut, menurutnya mengakibatkan kerusakan fasilitas sosial dan fasilitas umum terdiri dari sekolah 1, jembatan 2, dan jalan 18.
"Yang menjadi catatan kerusakan tersebut penyebab utamanya adalah karena bencana tanah longsor. Belum lagi terdapat 779 jiwa terdampak bencana tersebut," ujarnya.
Baca Juga: Skuad Garuda Tetap Waspada Hadapi Burundi
Artikel Terkait
Skuad Garuda Tetap Waspada Hadapi Burundi
Pangeran Raja Atas Angin, Kisah Penyebar Agama Islam Dari Cijenuk
Ratusan Pengajar Al-Qur'an Kota Cimahi Latihan Bersama